Kamis, 30 Juli 2009

SANSEVIERA, SUKULEN ANTI POLUTAN


Berbagai penelitian telah membuktikan sukulen yang dikenal dengan nama lidah mertua ini selain sebagai tanaman hias juga mampu sebagai anti polutan yang efektif menekan karbon monoksida, Benzena, Formaldehid dan trikloroetilen, zat berbahaya yang banyak terdapat di dalam maupun diluar rumah.
Perawatannya yang mudah dan varietasnya yang beragam juga menjadi alasan tanaman ini sangat digemari. Beberapa varietas langka seperti Sanseviera kirkii brown, Sanseviera japanese twister, Sanseviera gracillis yang berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah tetap digemari dan menjadi incaran para kolektor tanaman hias.

SUKULEN ANTI POLUTAN
Penelitian yang telah dilakukan oleh NASA selama 25 tahun, menunjukkan bahwa Sanseviera mengandung bahan aktif pregnane glikosid yang mampu mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino sehingga unsur-unsur polutan tidak lagi berbahaya bagi tubuh manusia.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wolfereton Environmental Service menunjukkan bahwa setiap helai daun Sansevieria bisa menyerap 0.938 mikrogram per jam formaldehyde, ini berarti didalam ruangan seluas 75 m2 cukup diletakkan tanaman Sanseviera dewasa berdaun 4 helai.
Riset lain yang dilakukan oleh Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang, untuk menetralisir ruangan seluas 100m3 dari polutan cukup diletakkan Sanseviera Trifasciata dewasa berdaun 5 helai.

DIBAGI DALAM DUA JENIS
Secara garis besar Sanseviera dibagi dalam dua jenis yaitu Sanseviera berdaun panjang dan berdaun pendek. Untuk Sanseviera berdaun panjang mempunyai daun yang tumbuh memanjang keatas berukuran 50-70 cm. Sedangkan untuk jenis berdaun pendek mempunyai daun pendek yang melingkar berbentuk roset dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar antara 3 sampai dengan 6 cm.
Warna daunnya beragam, biasanya merupakan kombinasi antara hijau tua, hijau muda, kuning, abu-abu dan perak. Motif alur pada daun juga bervariasi, mulai dari yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, bahkan zigzag.
Berdasarkan asalnya Sanseviera juga dibagi dalam dua jenis yaitu Sanseviera varietas lokal dan hasil silangan atau hibrid.

SYARAT TUMBUH DAN MEDIA TANAM
Sesuai dengan asalnya yaitu afrika selatan, arab, India dan juga Indonesia, maka tanaman ini menyukai tanah berpasir. Daunnya yang tebal mampu menyimpan banyak air sehingga tahan kekeringan namun juga dapat hidup dalam kondisi tanah basah dan lembab.
Sukulen yang satu ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Ia masih dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang minim air maupun cahaya matahari, sehingga tanaman ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tanaman hias indoor dengan perawatan minim. Namun demikian hingga rentang suhu yang tinggi dan cahaya yang banyak tanaman ini masih dapat tumbuh.
Media tanam yang biasa digunakan adalah campuran antara sekam bakar: pasir malang: pupuk kandang= 2:2:1,bisa juga dengan menggunakan tanah, pasir malang, sekam bakar dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:2::2:1.

PERBANYAKAN
Pekembangabiakan tanaman ini melalui umbi lapis yang membentuk anakan, sehingga kita bisa memperbanyak dengan memisahkan anakan dari tanaman induknya.
Selain itu juga bisa dengan menggunakan stek daun, cara ini biasa digunakan untuk mendapatkan Sanseviera hibrid atau silangan. Caranya adalah sebagai berikut:
1.Siapkan media tanam yang gembur seperti akar pakis hancur yang ditempatkan di dalam pot.
2.Siapkan potongan daun yang akan distek, tancapkan pada media tanam yang sudah disiapkan.
3.Lakukan penyiraman paling tidak 2-3 hari sekali sesuaikan dengan cuaca.
4.Untuk mendapatkan hasil anakan yang optimal bisa ditambahkan pemberian ZPT (Zat Pengatur tumbuh) dengan dosis sebanyak 1,5 kali dosis anjuran. Sebelum diberikan ZPT ada baiknya tanaman dipuasakan dengan tidak disiram selama 3-4 hari agar ZPT dapat terserap secara optimal.
5.Anakan akan muncul antara 2-6 bulan tergantung dari masing-masing varietas yang ada.

PERAWATAN1.Penyiraman dilakukan antara seminggu sekali disesuaikan dengan cuaca dan kondisi media tanam.
2.Jika tanaman di letakkan di dalam ruangan maka perlu dikeluarkan minimal setiap 3 hari sekali agar mendapatkan sinar matahari cukup untuk keperluan fotosintesa sehingga dapat menetralisir polutan secara efektif.
3.Pemupukan perlu dilakukan setiap bulan sekali, jenis pupuk yang diberikan cukup banyak pilihan, bisa pupuk kandang, kompos, ataupun pupuk buatan yang banyak tersedia dipasaran dengan dosis sesuai petunjuk kemasan.
4.Setiap 6 bulan sekali media tanam di dalam pot perlu digemburkan sekaligus menambahkan pupuk kandang ataupun kompos.

HAMA DAN PENYAKIT
Walaupun Sanseviera merupakan tanaman yang cukup kebal, namun tidak ada salahnya kita melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan fungisida dan insektisida dari berbagai merk yang ada di pasaran sesuai dosis dalam kemasan dengan frekuensi paling tidak 2 minggu sekali.
Penyakit yang sering kali muncul adalah busuk lunak yang biasa menyerang akar dan daun. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia Carotovora. Daun ataupun akar yang terserang akan menjadi lunak dan lama-kelamaan menjadi seperti bubur yang berbau dan akhirnya mati.
Hama kutu putih juga seringkali menyerang Sanseviera selain siput.

BEBERAPA VARIETAS SANSEVIERA
1.Black Giant
2.Gracillis
3.Tiger giant
4.Hawaian star
5.Japanese twistera
6.Trifasciata
7.Aubrytiana
8.Trifasciata Black
9.Cilindrica
10.Druidhill Black
11.Hahnii Black
12.Hahnii Black Gold
13.Hahnii trifasciata
14.Hahnii twister trifasciata
15.Javanese green
16.Kirkii Brown
17.Masoniana Giant
18.Pinguicula
19.Samurai tiger
20.Silver Giant
21.Tiger
22.Tiger Lancet
23.Tiger variegata
24.Japanesse trifasciata
25.Japanesse twister trifasciata